Friday, May 02, 2008

Trakulu

Semuanya bermula, saat mata saya menangkap satu-satunya udang yang masih hidup. Saat di spot pertama, sebenarnya dia sudah akan saya lempar. namun, karena temen2 merasa spot ini kurang panas, akhirnya kami pun berpindah spot.


saat tiba di spot kedua, saya pun tak sabar melemparkan udang ke perairan. tentu, dimulai dengan doa, mata pancing pun saya tempelkan di kulit kepala (bukan di ekor seperti biasa saya lakukan), mencium air laut, kaki udang tampak lincah berenang ke bawah. sepeminuman teh, satu tarikan pelan mengetarkan senar saya. tak mau kehilangan kesempatan, segera saya sentak pelan. kait pun mengena..


getaran awal itu, sebenarnya tak begitu mengagetkan saya karena lembut bukan seperti ikan kakap merah yang biasanya atau kerapu, tapi sedetik setelah roll saya tergulung, sebuah ketegangan baru langsung naik ke kepala. settttttttttt...senar langsung menegang kencang. terasa, arah senar di dalam air bergoyang liar. memutar ke kanan dan ke kini.kepala dan dada langsung dipenuhi dengan adrenalin..Ikan di dasar ini, langsung melawan..dia menarik kebawah dengan keras. "Ikan apa ini, dan sebesar apa ya," batin saya sambil terus bertarung..

kami pun bertempur. dari awal tarikan, dia masih mengeluarkan seluruh energinya untuk tinggal di laut, saya roll, tahan, lalu release roll untuk membuat dia lelah. sesekali saya tahan senar sambil mengatur nafas. awalnya, pertempuran dimulai dari sisi kanan kapal, lantas dia menarik, dan memkasa saya untuk pindah duduk ke belakang kapal, masih terus saling bergulat, hingga akhirnya dia membawa saya bergeser ke sisi kanan kapal.

saya lupa berapa lama, tapi beberapa kawan di kapal pun segera menghentikan aktifitasnya dan menanti hasil pertempuran itu. "Tahan, gulung, release," beberapa temen berteriak memberi semangat. mungkin hampir delapan hingga sepuluh menit, setelah saya berhasil mengalahkannya. Akhirnya semua bersorak, setelah ikan trakulu (menurut Kapten Mahdi, sekitar 3,5 Kg sampai 4 Kg--maaf lupa bawa timbangan dan meteran) berhasil diangkat ke atas kapal.


wah, Tuhan, terimakasih atas kenikmatan ini..maturnuwun..



No comments: