Monday, May 05, 2008

Mata Hati Bahagia

Menemukan kebahagiaan sejati, tentu sebuah perjalanan yang mengasikkan. Tapi, merengkuh kehidupan yang bahagia juga sebuah kenikmatan. "Pikiran tenang, hati tenang, maka kebahagiaan datang," tutur Mbah Surambah.

Namun, untuk mencapai dua ketenangan tadi, tentu butuh perjuangan keras. Bagaimana tidak, kita telah hidup selama ini, tentu kita telah meninggalkan jejak-jejak warna-warni kehidupan yang terus menyisakan ikutan pemikiran. Kadang romantisme kenikmatan, kemegahan, terbesit pula ketakutan, kadang kekhawatiran, serta kebimbangan.

Lantas, apa rumus mutakhir untuk mengurai seluruh simpul sisa-sisa pemikiran dan tindakan kita di masa lampau yang terus bergema hingga saat ini? Kembali, Mbah Surambah memberikan wejangan. "Nger, yang ndak perlu dikhawatirkan ya jangan dikhawatirkan, yang ndak perlu dipikirkan jangan dipikirkan terus menerus, cukup sekali saja diselesaikan. Insya Allah, Gusti Pangeran mendukung," tegasnya.

Kadang, mengucapkan lebih tampak gampang dan menyenangkan tapi acap kali susah diimplementasikan. Saat kita sibuk dengan beragam cara, upaya, kreasi, maka yang hadir adalah kenikmatan. Namun, bila kenikmatan itu sirna maka beragam carut marut hal akan hadir lagi.

"Kelola kenikmatan, agar dia jadi energi kehidupan kita," jawab Mbah Surambah memberikan jurus ke 10 dari praktik kehidupannya. Kenikmatan, menurutnya bisa datang dari hal sepele dan remeh-temeh. Tapi, kenikmatan itulah jadi sumber pemberi kehidupan kita.

"Untuk mendapatkan kenikmatan, kita harus selalu mengucap nama Allah di lidah kita, mensyukuri seluruh apa yang diberikan dengan mengucap Alhamdulillah, dan badan dilatih untuk selalu sabar. Kunci terakhir, selalu berdoa dengan tulus dan jujur kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan dan mengabulkan apa yang kita pinta," pungkas Mbah Surambah.

No comments: