Kehidupan membutuhkan energi sebagai pematiknya. Elemen yang jadi penggerak, sumber, dan memastikan kehidupan masih terus berputar. Pergerakan dunia memaksa harga black gold (minyak) meninggi sepanjang sejarahnya, kalau pun sekarang reda, harganya akan selalu berkibar di atas US $ 100. Memang, banyak energi lain yang kini terus dikembangkan serta di eksplorasi. Baik dari energi panas bumi, hidro energi, bio fuel (yang jelas akan memakan banyak lahan potensial dan sumber makanan bagi manusia), hingga pemanfaatan Ganggang.
Namun, untuk membuat hidup tetap berkembang membesar, kita juga butuh energi yang hanya bisa dirasa. Itulah cinta.
Hmmm...Tak percaya? Srikandi (bukan nama sebenarnya), berbagi kisahnya. "Saya kaget, ternyata orang di sekeliling saya tahu, semenjak saya tinggal berjauhan dengan suami, aura semangat dan energi saya terlihat kusam. Tak berpendar dan menguat seperti saat kami tinggal bersama," tutur Srikandi. "Ah, padahal baru dua tahun kami menikah, saya terasa tak bisa hidup maksimal jika tidak berdekatan dengannya. Hampa."
Namun, Srikandi pun tahu, rasa kerinduan itupun kini dikelolanya sebagai sebuah tantangan. "Kerinduan ini menjadi energi saya untuk terus berkembang dan menyerap banyak hal baru. Sehingga pas ketemu suami saya, energi cinta darinya akan makin mengembangkan energi hidup saya. Ah, saya rindu ingin segera bertemu," ucapnya dengan pipi merah merona.
Apa yang dialami Srikandi, dalam kondisi yang berlainan mirip juga dialami temen lainya. Sebut saja namanya Valen. Lulusan jurusan HI dari perguruan negeri terkemuka di Indonesia itu, kini memilih berprofesi sebagai pedagang sampah. "Di era sekarang ini, dimana semua serba terbatas, Sampah adalah energi yang luar biasa. Kita bisa melakukan banyak hal dari sampah. selain energi dengan daur ulang, Sampah bisa menghidupi banyak manusia," paparnya panjang lebar.
Memulai bisnis "energi" sampah ini membuatnya sadar, para pemulung adalah senjata utamanya. Bagaimana tetap membuat pemulung ini setia? "Jika kamu (pemulung) membela dan bekerja dengan sepenuh hati dengan saya, maka saya jamin kita akan selalu hidup bersama. Apa yang saya dapat, tentu kamu (pemulung) pasti dapat," katanya. Valen mengaku, dengan penegasan itu, maka ikatan emosional mulai terjadi.
Dia pun meniru hampir sebagaimana cara hidp mereka, makan bersama, bekerja bersama dari pagi hingga subuh, bahkan sering tidak mandi. "Mengelola rasa adalhBeberapa penyakit standar para pemulung pun, pernah hinggap di tubuh saya. setidaknya, para anggotaku telah membaptis bosnya jadi bagian dari mereka," ungkapnya sambil terkekeh panjang.
Mengelola tantangan dan mengkomodifikasi energi adalah tantangan agar kita selalu bisa merejuvenasi energi!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment